Dear, Tikus Mati...

  • 0
Aku mengudara, kamu melaut. Kita ditemukan oleh tikus mati yang imut-imut.
Tanpanya, mungkin aku tak bisa beperjalanan kemana-mana secepat kilat.
Yang aku tahu, jariku tak selihai air yang menganak sungai.
Itu kenapa tikus mati seringkali mengalir lebih cepat bahkan daripada air, daripada detik...

Terima kasih ya Kus...

Denganmu aku bisa mengenal karibku, Anas Anwar. Aku tertawa, tersenyum, menangis, mengomel, marah dan mengeluh padanya melaluimu. Tanpa harus dia melihat bagaimana muka jelekku saat menangis, lagi (lagi) aku mengadu padanya melaluimu. Lewat inbox facebooknya, mencereweti setiap status facebooknya, mencela poninya di lini masa, mengatainya fobia maling dan laki-laki yang tidak akrab dengan bola. Iya, kau tahu, Kus.. Dia laki-laki pertama yang aku tahu bukan penyuka bola. Entah mungkin dulu di masa kecil, saat teman-temannya berlarian mengejar layang-layang, dia duduk diam dipematang sawah, menunggu layang-layang jatuh sendiri dihadapannya. Dia memang aneh Kus.. tidak sepertimu. Itu kenapa aku senang berteman dengannya. He's peculiar, curious, weird, nerd, entah apalah bahasanya Kus.. Hanya saja kalian berbeda, aku tetap menyayangi kalian berdua. :)) *peluk Anas dan Tikus Mati*

Kus, aku jadi ingin tahu sepuyeng apa kepalamu dicerewetiku dan Anas. Eh, bukan-bukan. Maksudku dicereweti setiap tangan manusia yang menyentuhmu seharian. Dari yang ada dikepalaku, sebangsamu dijamah oleh tangan-tangan yang bersih juga jorok. Misal mereka abis ngupil, abis cebok, abis makan nasi buk benjir lalu cuci tangan sekadarnya lalu menjamahmu lagi.. >.< ieuuuh. Kesiannya kamu Kus... :(

Belum lagi saat kamu digunakan orang untuk membuka situs-situs yang Errr..! (--") Aku.. Aku.. tidak rela Kus! Tapi, bagiku kamu lebih dari sekadar fungsi, Kus. Kebetulan meski di kantor ramai orang, jarang mereka menggunakan layarku. Jadi 95% yang menjamahmu hanya aku Kus. Aku pernah ingin marah. Ketika ishoma suatu siang, salah satu temanku memakai layarku dan kamu. Dengan sibuknya dia memencet-mencet kibort dan.... disebelahnya ada pisang goreng yang dimakannya per ngetik - per kunyah. Setelahnya, aku mendapatimu dan kibort licin, penuh dengan minyak. Aaaarrggh ingin marah, tapi urung. Segera aku ambil tissue dan membersihkan tubuhmu dari dekapan minyak. Seperti itu aku menyayangimu, Kus..

Tikus...
Sejujurnya, aku benci hewan tikus. Sering aku tak ramah bila bertemu denganmu yang asli. Eumm, omnivora yang nyebelin! :/ :\ Sepatulah, taplak, lauk pauk, tutup toples segala macam dimakan, digeret. Semoga kamu tak seperti aslimu yang nyebelin itu ya.

Tikus, terima kasih ya...
Aku tidak tahu ini terima kasih untuk apa. Mungkin untuk segala jasa yang telah kau berikan padaku, Kus. Siang ini aku hanya ingin menulis untuk dan tentangmu.. Aku ishoma dulu Kus. Nanti kita ketemu lagi. :*

Ingat-ingat ini ya Kus, saat orang-orang menjamahmu untuk membuka situs-situs yang Err itu, berbisiklah pada layar untuk LOADING!
12:30

No comments:

Post a Comment